Senin, 02 Juli 2012

Bisnis Usaha Budidaya Ayam Broiler

   
1. SEJARAH SINGKAT

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.


Minggu, 01 Juli 2012

Bisnis Usaha Budidaya Ayam Ras Petelur



  Bisnis Usaha Budidaya Ayam Ras Petelur


Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak,
karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.

Bisnis Usaha Budidaya Ayam Pedaging

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN

Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi

3. JENIS

Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.

4. MANFAAT

Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:

1. penyediaan kebutuhan protein hewani
2. pengisi waktu luang dimasa pensiun
3. pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
4. tabungan di hari tua
5. mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)

5. PERSYARATAN LOKASI

1. Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2. Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3. Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
* persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C,
* kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada,
* tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam,
* untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
* Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2. Peralatan
1. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
2. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
3. Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
4. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
5. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
2. Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
2. pertumbuhan dan perkembangannya normal
3. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
4. tidak ada lekatan tinja di duburnya
1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day OldChicken)/ayam umur sehari:
1. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
5. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
6. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.
3. Pemeliharaan
1. Pemberian Pakan dan Minuman
1. Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
1. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
* kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
* kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
2. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
* kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
* kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:
o minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
o minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor,
o minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan
o minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
2. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
1. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
2. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
2. Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

7. HAMA DAN PENYAKIT

1. Penyakit
1. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:
1. menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
2. dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
1. menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;
2. pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
2. Hama
1. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
1. sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
2. dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

8. PANEN

1. Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
2. Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

9. PASCAPANEN

1. Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
2. Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4°C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang
halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
4. Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
dimasak dalam kemasan terpisah.
5. Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

1. Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya
yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah:
1. jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
2. sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
3. luas tanah yang digunakan yaitu 200 m 2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
4. kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.
5. ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
6. lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
7. menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
8. penerangan dengan lampu listrik.
9. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
10. litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
11. jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
12. tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
13. lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
14. berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
15. harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
16. ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
17. nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
18. bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
19. nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5
tahun.
20. perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
1. Biaya prasarana produksi
1. Sewa tanah 200 m 2 selama 2 bulan---------------Rp. 20.000,-
2. Kandang ukuran 20 x 5 m
* Bambu 180 batang @ Rp 1250,--------------Rp. 225.000,-
* Semen 4 zak @ Rp 7000,--------------------Rp. 28.000,-
* Kapur 30 zak @ Rp 6000,-------------------Rp. 18.000,-
* Genting 2600 bh @ Rp 90,-------------------Rp. 234.000,-
* Paku reng 5 kg @ Rp 2000,------------------Rp. 10.000,-
* Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800, -------------Rp. 12.600,-
* Batu bata 1000 buah @ Rp 55,---------------Rp. 55.000,-
* Pasir 1 truk -----------------------------------Rp. 230.000,-
* Tali 28 meter @ Rp 5000, --------------------Rp. 14.000,-
* Tenaga kerja ----------------------------------Rp. 400.000,-
3. Peralatan
* Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000, ------------ Rp. 140.000,-
* Tempat minum 32 bh @ Rp 3880, ------------ Rp. 124.000,-
* Sekop 1 bh ----------------------------------- Rp. 7.000,-
* Ember 2 bh @ Rp 2000, ---------------------- Rp. 4.000,-
* Tong bak air 1 bh ----------------------------- Rp. 15.000,-
* Ciduk 2 bh @ Rp 500, ------------------------ Rp. 1.000,-
* Tabung gas besar 1 bh ------------------------- Rp. 250.000,-
* Thermometer 1 bh ----------------------------- Rp. 2.000,-
* Regulator 1 bh --------------------------------- Rp. 52.500,-
* Brooder (gasolec) 1 bh ------------------------ Rp. 15.000,-
* Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,- ----- Rp. 60.000,-
Jumlah biaya prasarana produksi --------------- Rp. 2.052.000,-
2. Biaya sarana produksi
1. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- -------------------- Rp. 900.000,-
2. Pakan dan obat-obatan
* BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000, ------- Rp. 1.116.000,-
* BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000, -------- Rp. 1.156.000,-
* obat-obatan @ Rp 150,-/ekor ------------------ Rp. 150.000,-
3. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- -------- Rp. 157.500,-
4. Lain-lain ---------------------------------------------- Rp. 10.000,-
* sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,- -- Rp. 60.000,-
* karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,- ------ Rp. 2.400,-
* pemakaian listrik selama 0-6 minggu ------------- Rp. 7.000,-
* pemakaian gas ----------------------------------- Rp. 35.000,-
Jumlah biaya produksi --------------------------- Rp. 3.583.900,-
3. Biaya produksi
1. Sewa tanah 200 m 2 selama 2 bulan ------------------ Rp. 20.000,-
2. Nilai susut prasarana produksi/2 bln
* kandang ----------------------------------------- Rp. 51.109,-
* Peralatan Rp 805.660,- : 30 --------------------- Rp. 26.856,-
3. Bibit DOC 1000 ekor --------------------------------- Rp. 900.000,-
4. Pakan dan obat-obatan -------------------------------- Rp. 2.422.000,-
5. Tenaga kerja ------------------------------------------- Rp. 157.500,-
6. lain-lain ------------------------------------------------ Rp. 104.400,-
7. Bunga modal 1,5% per bulan --------------------------- Rp. 84.543,-
8. Bulan modal 1,5 bulan --------------------------------- Rp. 126.815,-
Jumlah biaya produksi ---------------------------------- Rp. 3.808.680,-
4. Pendapatan
1. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- ----- Rp. 4.112.500,-
2. Nilai Pupuk kandang ----------------------------------- Rp. 60.000,-
3. Jumlah pendapatan ------------------------------------- Rp. 4.172.500,-
4. Keuntungan -------------------------------------------- Rp. 363.820,-
5. Parameter kelayakan usaha
1. BEP Volume Produksi = 870 ekor
2. BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,-
3. B/C Ratio = 1,09
4. ROI = 6,45 %
5. Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 %
6. Tingkat pengembalian modal = 2,6 th.
2. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa dihandalkan.

11. DAFTAR PUSTAKA

1. Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta.
2. Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.

12. KONTAK HUBUNGAN

1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id Jakarta, Maret 2000

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

Bisnis Budidaya Ayam Kampung

Peluang usaha ternak ayam kampung memiliki nilai tersendiri di tengah gencarnya ternak ayam pedaging (ayam ras). Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan “berisi”, tidak lembek dan tidak berlemak sebagaimana ayam ras. Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan). Selain itu daging ayam kampung
memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi . Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga. Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi

Kamis, 15 Maret 2012

Free download Conventer vodeo AVI Converter to convert all video files to AVI

Free_AVI_Converter-_Download_AVI_Converter_to_convert_all_video_files_to_AVI_boxDownload
Download will start automatically

Free AVI Converter- Download AVI Converter to convert all video files to AVI

Free AVI Video Converter is a totally free powerful converter that helps you convert all videos, clips and movies to the standard AVI. AVI video convertercan convert almost all video extensions including MP4, FLV, 3GP, MKV and more.
Free AVI Video Converter is a real freeware with no watermark or time limitations. You can control the output file quality and size with a simple slider. This tool differs from others available online by its user-friendly and easy to use interface. It also supports batch conversion process and conversion of multiple videos to AVI. Simply it gives you professional results with rookie controls.

FAQs

Media Player free download software Moovida

Moovida is much more than a simple media player… it is a cutting edge media center bringing the best of the internet to your TV screen. Automatically creating your own digital library you can browse from your sofa with a remote control. The elegant and easy to use interface automatically displays artwork and fan art throughtout and gives you access to movie synopsis and artist info.Moovida, previously known as Elisa.

Moovida Features
Search
Search your favorite artists, songs, movies, TV shows or your own pictures.
Photos
Thumbnail Previews
Animated slideshows with cool and extensible effects (crossfade, flip, cube, postcard)
Album handling
Organizes your pictures by date
Full-screen display of all supported picture and image formats via a TV
Great image controls such as rotate, image info, pause, next/previous picture
Play music while watching your pictures
Automatic organization of images (most viewed, recently viewed, recently added)
Recognize digital cameras and other plug-and-play devices
Plugins: Flickr, Deviantart
Movies & TV Shows
Play all your videos & dvds
Full HD support
Support for all video formats
Organizes your video files into movies and TV shows
Organizes your TV shows into seasons and episodes
Manage your favorite videos
Streaming access over your network
Automatic playlists of unwatched, most watched, last watched and recently added videos
Full HD backgrounds (fan art) for all of your movies & TV shows
Actor list for TV shows
Plot synopsis and additional info for all movies & TV shows
Subtitle support (embedded and external)
Audio language selection for DVDs
Access online video content through our great plugins
Plugins like YouTube, Balzac, Onion News Network, TED, Game Trailers, Powell Skateboard Video podcast, Discovery Channel News, Apple Movie Trailers, Qik Mobile Videos, RTBF, Flemish TV
Supported video codecs: mpeg1, mpeg2, vp6, svq3, mpeg4, h264, h263, theora, wmv
Supported video containers: avi, asf, mov, ogg(ogg,ogv,ogm), matroska (mkv), flv(flash video), mpeg
Supported subtitle formats: srt, ssa, subtitles included in supported containers
Music
Play all your music
Organizes your music according to artists, albums, genres, time periods and alphabetical order
Album art downloads automatically
Audio visualization during playback
Great search features for finding any song in your library
Add audio from other computers on your network
Network streaming of your music
Manage your favorites by Artist, Albums, Tracks and Radios
Automatic playlists of recently played, most played and recently added tracks
Integrate your library with online content services
Plugins like Shoutcast, Grooveshark, Yes.fm, RTBF radio, flemish radio
Supported audio codecs: mp3, ac3, aac, dts, vorbis, flac, wma
And more
Share your media from your computer on your TV
Interface is optimized for television viewing
Remote control support
Optimized navigation for simple remotes with 5 buttons
Automatic media detection
Automatically detected iPods, cameras, USB hard drives, and other peripheral devices
Automatic updates of plugins and core software
Localization support for multiple languages and geo-targeted content
Quick installation of recommended plugins to help you find the latest features
Open source means you can access all source code and make changes to your own installation
Combine all your music, movies, TV shows and images and browse them with one interface
Install Moovida in Ubuntu Jaunty
First you need to edit /etc/apt/sources.list file
sudo gedit /etc/apt/sources.list
Add the following lines
deb http://ppa.launchpad.net/moovida-packagers/ppa/ubuntu jaunty main
deb-src http://ppa.launchpad.net/moovida-packagers/ppa/ubuntu jaunty main
Save and exit
Add the GPG key using the following command
sudo apt-key adv --recv-keys --keyserver keyserver.ubuntu.com e478bb3b6bcd9f67c5137df13135cd5c26c2e075
Update the source list
sudo apt-get update
Install moovida using the the following command
sudo apt-get install moovida
This will complete the installation
Using Moovida
Open Moovida from Applications--->Sound & Video--->Moovida Media Center
Moovida Media Center is loading in progress
Moovida Media Center main Menu
Music screen
Movie Screen
Picture Screen
TV Shows screen
Plugins Screen
Devices & Screen
You can download plugins from here