Hingar bingar akan suasana liburan tampaknya mulai dirasakan peternak ayam kampung nasional. Bukan dalam artian berlibur atau masa resesi kandang akan tetapi berebut untuk chick in dan persiapan kandang. Bagaimana tidak, 2-3 bulan lagi adalah bulan juli dan agustus yang kita ketahui bersama waktu tersebut merupakan puncak liburan dan juga lebaran idul fitri. Fakta berbicara bahwa permintaan akan daging meningkat, terutama untuk kebutuhan usaha kuliner dan tradisi opor disaat lebaran tiba.
Setiap tahun jumlah peternak ayam kampung nasional meningkat secara signifikan, hal ini berdasarkan salah satu survey kami yang dilakukan secara berkala. Berdasarkan pemantauan kami peningkatan yang cukup menonjol terjadi di kawasan timur indonesia, kemudian di lanjutkan dengan daerah tengah dan barat. Pasar yang masih terbuka lebar menjadi penopang utama perkembangan yang cukup pesat, ditambah dengan dukungan dari pemerintah akan pengembangan kesejahteraan masyarakat melalui program yang cukup terkenal yaitu SMD (sarjana masuk desa). Dengan adanya program tersebut banyak petani-peternak yang terbantu, didukung pula dengan sumber daya manusia yang mumpuni dalam menejemen peternakan, telah banyak jebolan dari program tersebut sekarang menjadi peternak mandiri dan sukses.
Aji mumpung mungkin menjadi istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi peternak saat ini, bagaimanapun juga saat inilah waktu yang tepat untuk menanam/chick in ayam kampung, dan diharapkan panen saat liburan tiba, serta setelah itu langsung masuk bulan ramadhan. Hampir di semua sudut persawahan dan pedesaan kandang-kandang sudah mulai terisi penuh DOC ayam kampung super, dari yang biasa hanya mengisi 200-500 ekor sekarang meningkat menjadi 1000-2000 ekor. Tak ayal para broker dan penetas pun pusing untuk memenuhi keinginan para langganan masing-masing, kami berharap kualitas tetap dijaga meski sedang banjir order karena bagaimanapun juga saat masa panen nanti tiba ayam akan berbicara, bibit unggulkah ayam tersebut atau tidak.
Beberapa model dan tipe ayam kampung super muncul ke permukaan, dengan adanya teknologi dan variasi genetik sehingga kualitasnya pun bervariasi. Kita sebagai peternak harus lebih pintar memilih, karena kualitas DOC akan berpengaruh terhadap FCR dan hasil panen nanti. Secara umum FCR ayam kampung super dipasaran diatas 2,2 poin. Namun di farm kami bisa didapatkan dengan FCR dibawah 2 poin dengan DOC dan Formula khusus. Seperti diketahui bahwa FCR sangat berperan penting dalam analisa keberhasilan ternak, semakin kecil nilai FCR semakain baik performa dan peternak akan meraup untung lebih banyak. Sebagai informasi FCR merupakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menhasilkan 1 kilogram daging, jadi jika disebutkan FCR 2,2 maka mempunyai arti setiap 1 kilogram daging membutuhkan pakan seberat 2,2 Kilogram.
Jurus peternak satu dan yang lain pastilah berbeda-beda, kami mengamati di daerah jawa tengah dan yogyakarta cenderung menggunakan bahan-bahan organik seperti probiotik dan jamu-jamuan. Ada pula yang melaukan self mixing atau membuat campuran sendiri dari berbagai bahan pakan, yang intinya ingin meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Satu hal yang perlu diingat, bahwa sistem pencernaan unggas sangatlah efisien dan metabolisme cepat sehingga perlu perhatian cermat mengenai kandungan dan bahan baku yang baik sehingga sanggup untuk memenuhi kebutuhan asupan pakan harian. Bahan baku yang kualitasnya kurang memicu timbulnya banyak penyakit yang tanpa kita sadari datang, contoh sederhana mengenai sterilitas bahan pakan,jika ada kontaminasi zat-zat yang berbahaya dalam pakan maka bukan efisiensi yang didapatkan namu malah sebaliknya. Prinsipnya ketimbang membeli pakan lebih murah alih-alih untuk pengiritan namun hasilnya drop, lebih bijak kita membeli pakan dengan kualitas super sehingga produksi dapat tumbuh dengan maksima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar